Kamis, 16 Agustus 2012

DZIKR,DIRI


Dzikr,diri
 
Jika sedang sendiri janganlah merasa sepi, ada Allah yang mengawasi. Jika sedih jangan dipendam dalam hati, ada Allah tempat berbagi. Jika susah jangan menjadi pilu, ada Allah tempat mengadu. Jika gagal janganlah putus asa, ada Allah tempat meminta. Jika bahagia janganlah menjadi lupa, ada Allah tempat memuja. Ingatlah Allah selalu, niscaya Allah akan mengingatmu.

"Siapakah manusia yang paling jauh dari Alloh ?
Yang mengikat dirinya dengan pandangan manusia"

"Apakah takdir ?
Yang terjadi pada diri anda, bukan apa yang anda jadikan"

"Apakah hidup ?
Kesempatan yang tidak diketahui kecuali setelah berlalu"
"Apakah maut ?
Kenyataan pasti, yang kita ragu terhadapnya

Alangkah baiknya bagi seseorang apabila ia mempunyai cita-cita dan alangkah buruknya seseorang apabila dia hanya mengandalkan cita-cita.
Manusia tidak dituntut kesempurnaaan dalam hidupnya, tetapi dituntut agar kehidupannya hari ini lebih baik daripada kehidupannya kemarin.
Syaikh ‘Abdul Maalik Al Qoosim: “Aku heran pada orang yang lima kali membasuh wajahnya setiap hari, memenuhi panggilan mu’adzdzin, tetapi tidak mencuci hatinya sekalipun dalam satu tahun agar menghilangkan kotoran ketergantungan terhadap dunia, kelamnya hati dan buruknya akhlaq.”
“Semenjak kenal manusia, aku tidak senang pujian mereka, dan juga tidak benci celaan mereka.” Ada yang bertanya, “Kenapa bisa demikian?” beliau menjawab, “Karena mereka yang memuji itu berlebih-lebihan dan mereka yang mencela itu terlalu meremehkan.” -Malik bin Dinar
Ibnul Qayyim al jauziyah berkata: “Sungguh suatu kezaliman dan kebodohan kalau engkau memohon penghormatan dan pengagungan dari manusia, sementara hatimu kosong dari mengagungkan dan menghormati Allah swt.”
“Seandainya aku melakukan kebenaran sembilan puluh sembilan kali dan melakukan kesalahan sekali, sungguh manusia akan menghitung-hitung satu kesalahan tersebut”.(perkataan Asy Sya’bi rohimahulloh dalam Tahdzib Siyar A’lam An Nubala, 1/392).
Imam Abu Daud rahimahullah meriwayatkan dari hadits Abu Darda radhiallahu ‘anhu bahwasannya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Apabila seorang hamba melaknat sesuatu maka laknat tersebut naik ke langit, lalu tertutuplah pintu-pintu langit. Kemudian laknat itu turun ke bumi lalu ia mengambil ke kanan dan ke kiri. Apabila ia tidak mendapatkan kelapangan, maka ia kembali kepada orang yang dilaknat jika memang berhak mendapatkan laknat dan jika tidak ia kembali kepada orang yang mengucapkannya.”
Imam Ghazali = ” Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? “Murid- Murid dengan serentak menjawab = ” Pedang “Imam Ghazali = ” Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri “
 “Kekayaan (yang hakiki) bukanlah dengan banyaknya harta. Namun kekayaan (yang hakiki) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)
Telah berkata Imaam Asy Syaafi’iy, “Simpanan yang paling bermanfaat adalah taqwa. Dan simpanan yang mencelakakan adalah permusuhan.”
Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya.
Muhammad bin Sirrin berkata: Saya tidak akan berkata atau berbuat sesuatu, sampai saya telah menyiapkan jawabannya di hadapan Allah kelak…
Seorang yang kurang amalan-amalannya maka Allah akan menimpanya dengan kegelisahan dan kesedihan. (HR. Ahmad)
 “Demi Allaah,sesungguhnya berteman dengan suatu kaum yang menakut-nakutimu hingga akhirnya kamu menemukan rasa aman itu lebih baik daripada kamu berteman dengan sekelompok orang yang membuatmu merasa aman, namun akhirnya kamu di kejar-kejar oleh perkara-perkara yang menakutkan.” [Imam Ahmad dalam Kitab Az Zuhd]
Muhammad bin al-Fadhl, berkata, “Pudarnya Islam karena ulah empat tipe manusia. Pertama: orang yang tidak mengamalkan ilmu mereka. Kedua: orang yang beramal tanpa landasan ilmu. Ketiga: orang yang tidak beramal dan tidak berilmu. Dan keempat: orang yang menghalangi manusia mencari ilmu.”
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. [Ali-Imran : 139]
 “Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka sungguh amalannya telah terhapus.” (HR. Al-Bukhari no. 553)
Imam Syafi’i rahimahullah berkata :Sebatas kerja kerasmu itulah, Kemuliaan akan tercapai Barangsiapa mencari kemuliaan, Haruslah dia bangun malam
Barang siapa menginginkan kemuliaan, tanpa kerja keras dia telah menyia-nyiakan umur,
Malik bin Dinar berkata, “Jika seorang hamba mencari ilmu untuk diamalkan, maka ilmunya akan menyinari dirinya, tetapi jika ia mencari ilmu tidak untuk diamalkan, maka hanya akan menambah kesombongan padanya.” (Syu’abul Iman:2/294-295)
“Kami tidak pernah melihat orang yg Faqih (paham Agama) gemar berdebat.” (Hasan Al-Bashri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar